Kembali ke topik, kita semua tahu bahwa kesetiakawanan adalah salah satu aspek atau unsur terpenting dalam suatu kehidupan terutama manusia sendiri yang disebut sebagai makluk sosial dimana manusia perlu bersosialisasi dan sebagainya. Kesetiakawanan di zaman modern dan di era globalisasi ini mendapatkan tantangan yang sangat luar biasa. Dan satu hal tentang kesetiakawanan tidak akan terlepas dari peran orang muda untuk menciptakan dan menumbuhkan rasa kesetiakawanan itu sendiri apalagi di suatu kondisi atau lingkungan yang benar-benar sangat memerlukan dan sangat membutuhkan. Berpikir dan berbicara tentang kondisi lingkungan yang mempengaruhi suatu kesetiakawanan yaitu perantauan.
Siapa sih yang gak ingin tinggal dikampung halaman sendiri? ya jelas semua orang ingin tinggal dan hidup dekat dengan orang2 yang ia cintai, namun kadang orang punya pilihan lain, pilihan berpisah dengan keluarganya disebabkan menuntut ilmu atau mencari penghidupan yang layak didaerah orang, semua itu adalah konsekwensi pilihan hidup. Awal2 ketika ingin berangkat dan tiba di perantauan penuh dengan semangat yang membara, maklum tangki masih penuh, siap untuk beberapa waktu kedepan.
Setelah beberapa waktu, banyak sekali pengalaman yang didapat, selain ilmu tentunya, bagaimana beradaptasi dengan lingkungan yang baru, kebiasaan orang2 lokal yang baik, mau tidak mau harus kita adaptasi. Interaksi dengan lingkungan sangat perlu untuk menghilangkan gegar budaya.
Jadi teman asal tidak jadi beban. Kalimat ini perlu pemahaman tiap individu dengan baik karena sampai disini membahas tentang kesetiakawanan mencakup artian yang sangat luas. kesetiakawanan bukan hanya sekedar memberi dan menerima baik secara moral, materi dan materiil tapi kejujuran, keiklasan dan ketulusan dalam kesetiakawanan itu sendiri juga sangat penting.
Karena itu sangat penting kita menumbuhkan spirit kesetikawanan yang bukan hanya mengedepankan kesetiakawanan daerah atau golongan tapi kesetiakawanan nasional.